Seorang dokter muslim adalah seorang muslim itu
sendiri. Sehingga teladan yang paling utama adalah Rasululloh Shalallohu Alaihi
Wasallam, Apapun profesi dan jabatan seorang muslim. Akhlak seorang dokter
muslim ialah akhlak seorang muslim yang menjunjung tinggi adab Rasululloh
tersebut. Sebagai teladan yang sempurna dan akhlak beliau didasari dari Alquran
itu sendiri sebagai pedoman hidup seorang muslim.
Sifat-sifat dokter muslim menurut Zuhair
Ahmad al-sibai dan Muhammad Ali Albar dalam karyanya Al-Thabib, Adabu Wa Fiqhuh
(dokter,etika, dan fikih kedokteran) , antara lain dikemukakan bahwa dokter
muslim harus berkeyakinan atas kehormatan profesi, menjernihkan nafsu, lebih
mendalami ilmu yang dikuasainya, menggunakan metode ilmiah dalam berfikir,
kasih sayang, benar dan jujur, rendah hati, bersahaja, dan mawas diri.
Sifat-sifat dokter terhadap sang
pencita adalah beriman, sebab tanpa iman segala amal saleh sebagai dokter dan
tenaga para medis akan hilang sia-sia di mata Allah. Kemudian seorang dokter
harus tulus dan ikhlas karena Allah, sebagaimana disebutakan dalam firmna Allah
SWT : “ Mereka hanya diperintahkan untuk mengabdikan diri kepada Allah dengan
ikhlas, lurus mengerjakan agama, karena Dia. ( QS. Al Bayyinah : 5 ).
Sifat-sifat yang harus dimiliki
seorang dokter terhadap dirinya sendiri yaitu berkeyakinan atas kehormatan
profesi. Bahwa profesi kedokteran adalah salah satu profesi yang sangat mulia
tetapi tergantung dengan dua syarat, yaitu : 1) dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan 2) menjaga akhlak mulia dalam perilaku dan
tindakannya sebagai dokter. Seorang dokter juga harus diberi amanah untuk
menjaga kesehatan yang merupakan karunia Tuhan yang paling berharga bagi
manusia.. Disamping itu dokter selalu menjadi tumpuan pasien, keluarga,
masyarakat, bahkan bangsa. Mengingat kedudukan profesi kedokteran tersebut
seharusnya dala menjalankan profesinya tidak hanya berfikir tentang materi
tetapi lebih kepada pengabdian dan perbaikan umat. Keyakinan akan kehormatan
profesi tersebut merupakan motivasi untuk memelihara akhlak yang baik dalam
hubungannya dalam masyarakat. Kemudian seorang dokter harus berusaha
menjernuhkan jiwa. Kejernihan jiwa akan menentukan kualitas pebuatan manusia
secara keseluruhan, jika seseorang termasuk dokter hatinya jernih maka
perbuatannya akan selalu positif.Hal ini sejalan dengan penegasan Rasululloh
yang artinya “ ingatlah bahwa tubuh manusia ada segumpal darah yang apabila
baik maka seluruh tubuh menjadi baik, dan apabila buruk maka seluruh tubuh
menjadi buruk. Seorang dokter juga harus lebih mendalami ilmu yang dikuasainya
karena ilmu merupakan kewajiban seumur hidup. Sebagaimana diketahui bahwa ilmu
pengetahuan itu dari hari kehari selalu mengalami perkembangan. Karena itu,
agar setiap dokter tidak ketinggalan informasi dan ilmu pengetahuan dan lebih
mendalami bidang profesinya, maka dituntut untuk selalu belajar. Dalam ajaran
Islam sangat ditekankan dalam mengamalkan segala sesuatu agar dilakukan secara
profesional dan penuh ketelitian.
Dokter yang islami juga menggunakan
metode ilmiah dalam berfikir. Hal ini sesuai dengan kaidah logika ilmiah
sebagaimana terjabar dalam disiplin ilmu kedokteran modern. Ajaran islam sangat
menekankan agar berfikir atau merenung terhadap berbagai sebab, tujuannya agar
mendapatkan keyakinan yang benar. Kemuadian seorang dokter juaga harus mawas
diri. Mengingat tugas dokter melayani masyarakat dan tanggung jawab menyangkut
nyawa dan keselamatan seseorang. Mereka sering menjadi sasaran tuduhan, itu
disebabkan adanya anggapan masyarakat yang mengagap mereka adalah orang yang
paling mengetahui rahasia kehidupan dan kematian. Dengan senantiasa mawas diri,
seorang dokter muslim akan sadar atas segala kekurangannya sehingga di masa mendatang akan
memperbaikinya , juga akan terhindar dari berbagai sifat tercela lain seperti
sombong, ria, angkuh , dan lainnya. Disamping sifat – sifat tersebut sesuai
dengan tuntutan dalam akhlak Islam, khususnya yang berhubungan dengan profesi
kedokteran, dokter muslim harus tulus, ikhlas karena Allah SWT, penyantun ,
peramah, sabar, teliti, tegas, patuh pada peraturan , penyimpan rahasia dan
bertanggung jawab.
Sifat
yang harus dimiliki seorang dokter terhadap pasien antara lain memiliki rasa
cinta kasih. Rasa cinta kasih adalah cahaya yang timbul dari hati yang paling
dalam, dia akan dapat menyinari orang lain, alam semesta dan segala sesuatu.
Cahaya itu kemudian memantul kepada dirinya dan limpahan kepadanya kejernihan,
kerelaan dan kemantapan. Ajaran Islam sangat menekankan mencintai sesama.
Kemudian seorang dokter harus bersikap benar dan jujur. Benar dan jujur
merupakan keharusan bagi seorang dokter agar mendapat kepercayaaan dar ipasien
dan masyarakat. Selain itu seorang dokter juga harus rendah hati. Sifat yang
sering menyebabkan seseorang dijauhi dalam pergaulan biasanya karena
kesombongan dan keangkuhan. Maka dari itu ajaran Islam melarang perbuatan
tersebut. Keadilan dan keseimbangan juga termasuk sifat yang perlu dimiliki
sebab ajaran Islam sangat menekankan berlaku adil dan berkeseimbangan dalam
berbagai urusan, dan tidak berlebihan khususnya dalam masalah tarif praktek dan
bayaran, sehingga mengurangi dan menodai prinsip – prinsip yang mesti dijunjung
tinggi sebagai pelayanan masyarakat. Demikianlah sifat yang harus dimilki oleh
seorang dokter agar nantinya menjadi dokter yang Islami di masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar