Kamis, 02 Juni 2016

Membentuk Dokter Islami Di Masa Depan



     Seorang dokter muslim adalah seorang muslim itu sendiri. Sehingga teladan yang paling utama adalah Rasululloh Shalallohu Alaihi Wasallam, Apapun profesi dan jabatan seorang muslim. Akhlak seorang dokter muslim ialah akhlak seorang muslim yang menjunjung tinggi adab Rasululloh tersebut. Sebagai teladan yang sempurna dan akhlak beliau didasari dari Alquran itu sendiri sebagai pedoman hidup seorang muslim.
          Sifat-sifat dokter muslim menurut Zuhair Ahmad al-sibai dan Muhammad Ali Albar dalam karyanya Al-Thabib, Adabu Wa Fiqhuh (dokter,etika, dan fikih kedokteran) , antara lain dikemukakan bahwa dokter muslim harus berkeyakinan atas kehormatan profesi, menjernihkan nafsu, lebih mendalami ilmu yang dikuasainya, menggunakan metode ilmiah dalam berfikir, kasih sayang, benar dan jujur, rendah hati, bersahaja, dan mawas diri.
          Sifat-sifat dokter terhadap sang pencita adalah beriman, sebab tanpa iman segala amal saleh sebagai dokter dan tenaga para medis akan hilang sia-sia di mata Allah. Kemudian seorang dokter harus tulus dan ikhlas karena Allah, sebagaimana disebutakan dalam firmna Allah SWT : “ Mereka hanya diperintahkan untuk mengabdikan diri kepada Allah dengan ikhlas, lurus mengerjakan agama, karena Dia. ( QS. Al Bayyinah : 5 ).
          Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang dokter terhadap dirinya sendiri yaitu berkeyakinan atas kehormatan profesi. Bahwa profesi kedokteran adalah salah satu profesi yang sangat mulia tetapi tergantung dengan dua syarat, yaitu : 1) dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan 2) menjaga akhlak mulia dalam perilaku dan tindakannya sebagai dokter. Seorang dokter juga harus diberi amanah untuk menjaga kesehatan yang merupakan karunia Tuhan yang paling berharga bagi manusia.. Disamping itu dokter selalu menjadi tumpuan pasien, keluarga, masyarakat, bahkan bangsa. Mengingat kedudukan profesi kedokteran tersebut seharusnya dala menjalankan profesinya tidak hanya berfikir tentang materi tetapi lebih kepada pengabdian dan perbaikan umat. Keyakinan akan kehormatan profesi tersebut merupakan motivasi untuk memelihara akhlak yang baik dalam hubungannya dalam masyarakat. Kemudian seorang dokter harus berusaha menjernuhkan jiwa. Kejernihan jiwa akan menentukan kualitas pebuatan manusia secara keseluruhan, jika seseorang termasuk dokter hatinya jernih maka perbuatannya akan selalu positif.Hal ini sejalan dengan penegasan Rasululloh yang artinya “ ingatlah bahwa tubuh manusia ada segumpal darah yang apabila baik maka seluruh tubuh menjadi baik, dan apabila buruk maka seluruh tubuh menjadi buruk. Seorang dokter juga harus lebih mendalami ilmu yang dikuasainya karena ilmu merupakan kewajiban seumur hidup. Sebagaimana diketahui bahwa ilmu pengetahuan itu dari hari kehari selalu mengalami perkembangan. Karena itu, agar setiap dokter tidak ketinggalan informasi dan ilmu pengetahuan dan lebih mendalami bidang profesinya, maka dituntut untuk selalu belajar. Dalam ajaran Islam sangat ditekankan dalam mengamalkan segala sesuatu agar dilakukan secara profesional dan penuh ketelitian.
        Dokter yang islami juga menggunakan metode ilmiah dalam berfikir. Hal ini sesuai dengan kaidah logika ilmiah sebagaimana terjabar dalam disiplin ilmu kedokteran modern. Ajaran islam sangat menekankan agar berfikir atau merenung terhadap berbagai sebab, tujuannya agar mendapatkan keyakinan yang benar. Kemuadian seorang dokter juaga harus mawas diri. Mengingat tugas dokter melayani masyarakat dan tanggung jawab menyangkut nyawa dan keselamatan seseorang. Mereka sering menjadi sasaran tuduhan, itu disebabkan adanya anggapan masyarakat yang mengagap mereka adalah orang yang paling mengetahui rahasia kehidupan dan kematian. Dengan senantiasa mawas diri, seorang dokter muslim akan sadar atas segala kekurangannya  sehingga di masa mendatang akan memperbaikinya , juga akan terhindar dari berbagai sifat tercela lain seperti sombong, ria, angkuh , dan lainnya. Disamping sifat – sifat tersebut sesuai dengan tuntutan dalam akhlak Islam, khususnya yang berhubungan dengan profesi kedokteran, dokter muslim harus tulus, ikhlas karena Allah SWT, penyantun , peramah, sabar, teliti, tegas, patuh pada peraturan , penyimpan rahasia dan bertanggung jawab.
Sifat yang harus dimiliki seorang dokter terhadap pasien antara lain memiliki rasa cinta kasih. Rasa cinta kasih adalah cahaya yang timbul dari hati yang paling dalam, dia akan dapat menyinari orang lain, alam semesta dan segala sesuatu. Cahaya itu kemudian memantul kepada dirinya dan limpahan kepadanya kejernihan, kerelaan dan kemantapan. Ajaran Islam sangat menekankan mencintai sesama. Kemudian seorang dokter harus bersikap benar dan jujur. Benar dan jujur merupakan keharusan bagi seorang dokter agar mendapat kepercayaaan dar ipasien dan masyarakat. Selain itu seorang dokter juga harus rendah hati. Sifat yang sering menyebabkan seseorang dijauhi dalam pergaulan biasanya karena kesombongan dan keangkuhan. Maka dari itu ajaran Islam melarang perbuatan tersebut. Keadilan dan keseimbangan juga termasuk sifat yang perlu dimiliki sebab ajaran Islam sangat menekankan berlaku adil dan berkeseimbangan dalam berbagai urusan, dan tidak berlebihan khususnya dalam masalah tarif praktek dan bayaran, sehingga mengurangi dan menodai prinsip – prinsip yang mesti dijunjung tinggi sebagai pelayanan masyarakat. Demikianlah sifat yang harus dimilki oleh seorang dokter agar nantinya menjadi dokter yang Islami di masa depan.

0 komentar:

Posting Komentar

jam