Senin, 25 Juli 2016

Dernatitis Kontak Alergik Karena Pekerjaan






Gejala Klinis :

        Biasanya dermatitis kontak alergik karena pekerjaan bersifat menyebar, memiliki periode laten 24 - 72 jam, manifestasinya berupa vesikel-vesikel yang timbul secara akut, photopatch positif, dan dapat sembuh/hilang jika cepat terdiagnosis. Namun, juga dapat menjadi persisiten. Para pekerja pada sebagian besar pekerjaan dapat terkena.

Patofisiologi :

        Dermatitis kontak alergik karena pekerjaan adalah suatu respon radang pada kulit yang diperantarai secara imunologis dan disebabkan oleh pajanan satu atau lebih agen kimiawi eksogen atau agen fisik yang ditemukan di tempat kerja.
        ACD memerlukan suatu fase sensitisasi berupa hapten yang berinteraksi dengan sel-sel langerhans di epidermis. Antigen kemudian disajikan ke sel CD45RA + di kelenjar getah bening regional, mengaktivasi sel-sel T untuk menjadi sel memori dan sel efektor, Tantangan kembali dengan antigen memulai fase elisitasi, yaitu sel-sel T teraktivasi melepaskan sitokin radang dan mediator-mediator inflamasi lain.

Diagnosis :

         Diagnosis ACD tergantung pada riwayat pasien termasuk riwayat pajanan, pola dermatitis, dan uji patch diagnostik yang sesuai. Uji patch harus spesifik untuk alergen putatif dan harus diinterpretasikan oleh para klinisi yang terlatih dan berpengalaman. Penyingkiran pajanan yang bukan akibat pekerjaan dan identifikasi alergen spesifik di tempat kerja menedefinisikan ACD karena pekerjaan.

Komplikasi Klinis :

         ACD karena pekerjaan dapat menjadi kronis dan menetap atau kambuh meskipun setelah keluar dari lingkungan kerja. Infeksi jamur atau bakteri sekunder dapat terjadi. ACD iatrogenik dapat tampak setelah pengobatan denagn antihistamin topikal.

Tata Laksana :

        Antihistamin oral seperti hidroksizin, kompres dingin, dan steroid topikal seperti klobetasol, prednison, dan triamnisolon bermanfaat. Kortikosteroid sistemik mungkin diperlukan pada kasus barat. Psoralen ditambah terapi ultarviolet A dan agen-agen imunosupresif seperti asatioprin atau siklosporin digunakan pada kasus refrakter. ACD nikel mungkin memerlukan pengobatan dengan disulfuram.


0 komentar:

Posting Komentar

jam