Gejala Klinis Meningitis :
Pasien dengan meningitis dapat datang dengan nyeri kepala ( 50% ), myeri leher atau kaku kuduk (70%), mual-muntah (30%) dan demam (50%). Gejala yang melibatkan perubahan status mental, kejang atau defisit neurologis fokal tidak jarang terjadi. Gejala atipikal sering timbul, dan tanda-tanda serta gejala klasik jarang terjadi pada bayi dan lansia.
Ptofisiologi :
Meningitis adalah suatu infeksi pada meningen dan cairan serebrospinal ( CSS ) yang disebabkan oleh bakteri, jamur atu virus. Infeksi disebabkan oleh penyebaran hematogen atau ekstensi langsung dari kulit kepala, wajah, mulut atau sinus. Organisme infeksius berbeda-beda sesuai usia. Invasi bakteri ke meningen menyebabkan infiltrasi CSS dengan sel darah putih dan pelepasan mediator inflamasi. Peradangan dapat menginduksi trombosis pembuluh serebral permukaan atau pembengkakan sistem saraf pusat, yang menyebabkan edema serebri.
Diagnosis :
Diagnosis dicurigai secara klinis dan dipastikan dengan evaluasi CSS. Kecurigaan klinis harus diperkuat dengan tanda infeksi sistemik ( demam, ruam ) , dan iritasi meningeal ( nyeri leher atau kaku kuduk, nyeri kepala, perubahan status mental ). Tanda kernig dan tanda Brudzinski spesifik untuk iritasi meningeal berat , tetapi tidak sensitif untuk meningitis, Dengan posisi telentang dan panggul difleksi 90 derajat, tanda kernig positif, jiak ekstensi lutut mencetuskan resisitensi atau nyeri pada paha atau punggung bawah.
Komplikasi Klinis :
Komplikasinya meliputi edema serebra, trombosis serebral, bangkitan kejang , herniasi dan kematian. Sampai 18 % pasien sehat yang selamat dari meningitis mengalami sekuele jangka panjang ( misalnya kelelahan, ataksia, pusing, tuli ).
Tata Laksana :
Pasien mungkin memerlukan resusitasi atau kontrol saluran napas atau keduanya. Pada pasien yang dicurigai menderita meningitis bakterialis, pemberian antibiotik tidak boleh ditunda selama menunggu hasil pencitraan atau pungsi lumbal. Antibiotik harus dipilih berdasarkan kemungkinan patogen, didasarkan pada karakteristik pasien. Deksametason dapat diberikan sebelum antibiotik pada anak berusia lebih dari 2 bulan dengan meningitis bakterialis dan pada orang dewasa dengan tanda tekanan intrakranial meninggi atau pewarnaan gram positif. Hanya pasien denagn defisit neurologis fokal, perubahan status mental , gangguan imun, AIDS, edema papil atau kecurigaan adanya massa serebral yang memerlukan CT scan kepala sebelum pungsi lumbal.
0 komentar:
Posting Komentar