Demam biasanya terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal
dengan nama pirogen, dimana pirogen ini merupakan zat yang dapat menyebabkan
demam. Pirogen terbagi atas dua yaitu pirogen eksogen adalah pirogen yang
berasal dari luar tubuh pasien. Contoh dari pirogen eksogen adalah produk
mikroorganisme seperti toksin atau mikroorganisme seutuhnya. Salah satu pirogen
eksogen klasik adalah endotoksin lipopolisakarida yang dihasilkan oleh bakteri
gram negatif. Jenis lain dari pirogen adalah pirogen endogen yang merupakan
pirogen yang berasal dari dalam tubuh pasien. Contoh dari pirogen endogen
antara lain IL-1, IL-6, TNF-α, dan IFN. Sumber dari pirogen endogen ini pada
umumnya adalah monosit, neutrofil, dan limfosit walaupun sel lain juga dapat
mengeluarkan pirogen endogen jika terstimulasi.
Proses
terjadinya demam dimulai dari stimulasidari sel-sel darah putih (monosit, limfosit, dan
neutrofil) oleh pirogen eksogen baik berupa toksin, mediator inflamasi, atau
reaksi imun. Sel-sel darah putih tersebut akan mengeluarkan zat kimia yang
dikenal dengan pirogen endogen (IL-1, IL-6, TNF-α, dan IFN). Pirogen eksogen
dan pirogen endogen akan merangsang endotelium hipotalamus untuk membentuk
prostaglan. Prostaglandin yang akan terbentuk kemudian akan meningkatkan
termostat di pusat termoregulasi hipotalamus. Hipotalamus akan menganggap suhu
sekarang lebih rendah dari suhu patokan yang baru sehingga ini memicu
mekanisme-mekanisme untuk meningkatkan panas antara lain menggigil,
vasokonstriksi kulit dan mekanisme volunter seperti memakai selimut. Sehingga
akan terjadi peningkatan produksi panas dan penurunan pengurangan panas yang
pada akhirnya akan menyebabkan suhu tubuh naik ke patokan yang baru tersebut.
Selanjutnya,
demam memiliki tiga fase yaitu: fase
kedinginan, fase demam, dan fase kemerahan. Fase pertama yaitu fase kedinginan
merupakan fase peningkatan suhu tubuh yang ditandai dengan vasokonstriksi
pembuluh darah dan peningkatan aktivitas otot yang berusaha untuk memproduksi
panas sehingga tubuh akan merasa kedinginan dan menggigil. Fase kedua yaitu
fase demam merupakan fase keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan
panas di titik patokan suhu yang sudah meningkat. Fase ketiga yaitu fase
kemerahan merupakan fase penurunan suhu yang ditandai dengan vasodilatasi
pembuluh darah dan berkeringat yang berusaha untuk menghilangkan panas sehingga
tubuh akan berwarna kemerahan .
Penatalaksanan demam
:
Dalam penatalaksanaan
demam ada 2, yaitu:
-
Terapi farmakologi
-
Terapi non farmakologi
Terapi farmakologi :
Pada saat
demam, obat-obatan yang dipakai dalam mengatasi demam (antipiretik) adalah
parasetamol (asetaminofen) dan ibuprofen. Parasetamol cepat bereaksi dalam
menurunkan panas sedangkan ibuprofen memiliki efek kerja yang lama. Pada
anak-anak, dianjurkan untuk pemberian parasetamol sebagai antipiretik.
Penggunaan AINS tidak dianjurkan dikarenakan oleh fungsi antikoagulan dan
resiko sindrom Reye pada anak-anak. Dosis parasetamol juga dapat disederhanakan
menjadi:
1. Kurang
dari satu tahun : 60 mg
2.
1-3 tahun : 60-125 mg
3. 4-6
tahun : 125-250 mg
4.
6-12 tahun : 250-500 mg
Selain
memberikan antipiretik juga perlu
diperhatikan mengenai pemberian obat untuk mengatasi penyebab terjadinya demam.
Antibiotik dapat diberikan untuk mengatasi infeksi bakteri. Pemberian
antibiotik hendaknya sesuai dengan tes sensitivitas kultur bakteri apabila
memungkinkan .
Parasetamol
(asetaminofen) merupakan metabolit aktif dari fenasetin dengan efek antipiretik
dan analgesik lemah.
Terapi non-farmakologi :
Yang termasuk dalam terapi non-farmakologi dari
penatalaksanaan demam, yaitu :
1.
Pemberian cairan dalam jumlah banyak untuk mencegah
dehidrasi dan beristirahat yang cukup.
2.
Memberikan kompres hangat pada penderita. Pemberian
kompres hangat efektif terutama setelah pemberian obat. Jangan berikan kompres
dingin karena akan menyebabkan keadaan menggigil dan meningkatkan kembali suhu inti.
3.
Tidak memberikan penderita pakaian panas yang
berlebihan pada saat menggigil. Kita lepaskan pakaian dan selimut yang terlalu
berlebihan. Memakai satu lapis pakaian dan satu lapis selimut sudah dapat
memberikan rasa nyaman kepada penderita.
0 komentar:
Posting Komentar