Sayuran dan
buah-buahan memiliki manfaat bagi tubuh antara lain sebagai sumber vitamin
dan serat, dan yang penting adalah
menopang kehidupan manusia untuk menjaga
agar tubuh tetap sehat.
Buah dan sayur merupakan bahan pangan yang sangat memberi manfaat
bagi tubuh. Terutama untuk mendukung kebutuhan akan vitamin. Vitamin merupakan
kelompok senyawa organik yang tidak termasuk dalam golongan protein, karbohidrat
maupun lemak. Kebutuhan vitamin ini relatif kecil, namun peranannya dalam tubuh sangat penting.
Peranannya termasuk dalam kelompok zat pengatur pemeliharaan dan pertumbuhan.
Disamping itu, vitamin adalah senyawa
organik yang mudah rusak oleh pengolahan
dan penyimpanan. Karenanya jumlah asupan sayuran dan buah ini relatif tinggi agar orang mendapatkan manfaatannya.
Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh secara cukup,
karenanya harus diperoleh dari makanan. Vitamin D merupakan contoh vitamin yang dapat diprodusi
didalam kulit, asalkan tubuh mendapatkan
sinar matahari dalam jumlah yang cukup. Sinar matahari akan mengubah provitamin D menjadi vitamin D.
Vitamin terbagi menjadi dua bagian, yaitu vitamin yang larut dalam
lemak dan yang larut dalam air.
Bahan makanan nabati seperti sayur dan buah-buahan ini
diperlukan oleh manusia karena kandungan
seratnya . Serat ini merupakan komponen
jaringan yang pada tanaman yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan.
Artinya tidak ada enzim pencernaan yang
mampu mengurai serat menjadi komponen yang mudah diserap. Keadaan ini memberi
keuntungan bagi manusia terutama untuk:
1. Membuat
makanan rendah kalori. Serat adalah
rendah kalori maka jumlah serat membantu membuat menu rendah kalori.
2. Makanan
untuk program penurunan berat badan. Adanya rasa kenyang setelah mengkonsumsi seratdalam jumlah yang
cukup menjadikan orang tidak mudah untuk
megkonsumsi makanan lainnya.
3. Didalam
usus serat ini dapat mengikat glukosa, maka serat memiliki fungsi memberi efek
hipoglemik. Yaitu memberi efek pada
penurunan gula darah sehingga cocok untuk penderita DM.
4. Adanya
konsumsi serat yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran asam empedu lebih banyak mengeluarkan kolesterol dan
lemak yang dikeluarkan lewat feses. Ini sangat membantu bagi saat orang mengkonsumsi makanan dengan lemak
dan kolesterol tinggi ataupun kelebihan kedua
zat tersebut.
5. Serat
menjegah penyerapan kembali asam empedu,
kolesterol dan lemak. Atau memberi
efek hipolipidemik yang
bermanfaat bagi diet penderita hipokolesterolemik. Efek dari keadaan ini adalah dapat mengurangi resiko terkena
jantung koroner.
6. Jumlah
konsumsi sayuran cukup 1 mangkuk saja,
karena bila lebih akan mengganggu atau menghalangi penyerapan zat besi.
Karbohidrat dalam
buah dan sayur merupakan sumber energi. Ini terdapat pada antara lain:
pisang, kentang, strawberry, kacang-kacangan, sayuran yang berwarna hijau
gelap, jagung, tomat, apel, sawo, jeruk, melon, mangga. Kandungan energi bahan pangan tersebut sangat bervariasi,
misal untuk 100 gr pisang
mengandung 136 kalori. Apel
dengan berat yang sama 54 kalori. Kandungan energi pisang bersifat instan,
artinya langsung dapat digunakan dengan cepat. Karena banyak mengandung gula
fruktose, maka pisang memiliki indek
glikemik lebih rendah dibanding glukosa, sehingga cocok untuk cadangan energi.
Kandungan karbohidrat pada buah juga
berpengaruh pada rasa yaitu perimbangan
antara gula dan asam.
Pada buah
yang belum masak maka karbohidrat
masih berupa tepung sehingga rasa tidak manis. Namun ketika buah telah
masak maka kandungan tepung berubah menjadi gula. Buah apel mengandung sedikit
pati, lain halnya dengan pisang, maka rasa pisang manis dan mengenyangkan.
Kandungan protein pda sayur dan buah adalah sedikit dan
rendah. Sedikit peningkatan kandungan protein pada buah yang matang, teramati
pada buah mangga yaitu berupa asam amino:
alanin, triptopan, isoleusin, valin, glisin. Juga teramati pada apukat dan tomat yang matang. Kandungan
protein terdapat pada sayuran
hijau. kacang-kacngan, polong-polongan,
.
Pada apel yang
matang maka protein ini terdapat pada kulitnya yaitu: 60%-90 %, namun dalam
jumlah sedikit yaitu 1% dari berat buah
segar.
Kerusakan Buah dan Sayur
Buah dan sayur
rentan terhadap kerusakan,
kerusakan ini terjadi karena
setelah dipanen maka buah dan sayur masih melakukan kegiatan metabolisme dengan
menggunakan cadangan makanan yang masih tersisa. Tumbuhan sudah tidak
memungkinkan mendapatkan tambahan cadangan karena sudah dicabut atau
berpisah denganpohonnya.
Berkurangnya
cadangan makanan mempercepat hilangnya
nilai gizi sayuran.
0 komentar:
Posting Komentar